Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah wadah bagi umat Islam untuk mengkaji, mengamalkan dan menyebarkan agama Islam secara murni berdasarkan
Al Quran dan Al Hadist, dengan latar belakang budaya masyarakat Indonesia, dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Dalam operasionalnya LDII semata-mata mengurusi masalah agama, ibadah
dan pengabdian kepada masyarakat, tidak ada orientasi politik atau
kepentingan-kepentingan duniawi lainnya.
NIAT DAN TUJUAN
Dalam beribadah kepada Allah, mempelajari dan mengamalkan Agama Islam
berdasarkan Al Quran dan Al Hadist para jamaah LDII senantiasa
dinasehati agar didasari niat yang murni
KARENA ALLAH yaitu mengharapkan balasan rahmat dan ridho Allah berupa
SURGA dan takut akan murka dan siksa Allah berupa
NERAKA. Berdasarkan Firman Alloh yang Maha Luhur dan sabda Rasulullah SAW:
Al-Quran Surat Al Lail ayat 19-21
وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَى - ١٩ إِلَّا ابْتِغَاء وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى - ٢٠ وَلَسَوْفَ يَرْضَى - ٢١
“Dan tidak ada bagi seseorang yang dibalas dengan kenikmatan Allah
(Surga) di sisi Allah. Kecuali (amalannya) karena mencari wajah Allah
Tuhannya yang Maha Mulya. Dan mereka akan senantiasa berbahagia”.
Al-Quran Surat Al Isro' ayat 57
أُولَـئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ
أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ
عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا القران سورة الإسراء ٥٧
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka mencari jalan kepada Tuhan
mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan
mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab
Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.
Hadist riwayat Nasa'i dari Abi Amamah, Rasulullah bersabda
إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصً وَبْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ...الحديث* رواه النسائى عن أبى أمامة الباهلى
“Sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu amalan kecuali amalan itu murni dan didasari niat mencari wajahNya (Allah)”.
Al Quran Surat Ali Imron ayat 131-133
وَاتَّقُواْ النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ * وَأَطِيعُواْ
اللّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ * وَسَارِعُواْ إِلَى
مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ * القران سورة آل عمران ١٣٣-١٣١
"Takutlah kamu sekalian pada NERAKA yang
disediakan bagi orang-orang kafir. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul
agar kamu sekalian diberi rahmat. Dan berlomba-lombalah pada pengampunan
dari Tuhanmu dan SURGA yang luasnya langit hingga bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa".
Dalam melaksanakan ibadah kepada Allah, Jamaah LDII diarahkan agar bisa
tertib, khusuk, mutawari’ (hati-hati) dan sungguh-sungguh. Selalu
menjauhi perbuatan sirik, bid’ah dan kurofat serta menghindari perbuatan
dosa, pelanggaran, kemaksiatan, barang haram, riba dan lain
sebagainya.
Juga setiap jamaah disarankan memiliki suatu amalan andalan, yaitu
amalan sunah rutin yang dikerjakan tanpa terputus hingga wafatnya,
seperti; ahli puasa, ahli shalat sunah, ahli doa malam, ahli zikir, ahli
shodakoh dan lain sebagainya. Ulama’ LDII juga telah mengeluarkan
tuntunan amalan rutin yang dengan mudah bisa dikerjakan oleh setiap
jamaah, diantaranya; membaca Al Quran sedikitnya 3 (tiga) ayat dalam
sehari, membaca tahlil pagi 100X dan sore 100X, membaca doa Asmaulhusna
dan lain sebagainya.
Dalam kehidupan sosial jamaah LDII senantiasa didorong untuk taat,
tunduk dan patuh kepada peraturan undang-undang dan pemerintah RI yang
sah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam
lingkungannya setiap jamaah LDII diharapkan bisa menjadi tauladan dengan
berbudi pekerti yang baik, jujur, amanah, disiplin dan berprestasi
serta tidak melanggar aturan dan norma masyarakat yang berlaku di
lingkungannya.
KITAB PEDOMAN DAN METODA PENGAJARAN

Kitab
pedoman yang dikaji dan diamalkan dalam LDII adalah Kitabillah (Al
Quran) dan Sunah Nabi (Al Hadist). Hadist yang dikaji adalah
Kutubusittah yang terdiri dari:
1. Hadist Shohih Bukhori
2. Hadist Shohih Muslim
3. Hadist Sunan Abi Dawud
4. Hadist Sunan Termizi
5. Hadist Sunan Nasa’i dan
6. Hadist Sunan Ibnu Majah
Al-Quran Surat Al An’am ayat 153
وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ
السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Dan sesungguhnya ini (Al Quran) adalah jalanKu yang benar maka
ikutilah, dan janganlah mengikuti sembarang jalan, maka akan tersesat
kamu sekalian dari jalan Allah”.
Sabda Rosulullah SAW dalam Hadist riwayat Malik
عَنْ مَالِكٍ أَنَّهُ بَلَغَهُ أنَّ رَسُولِ اللهِ صَلَى اللَّه عَلَيهِ
وَسَلَمَ قَالَ تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا
تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابِ اللهِ وَ سُنَّةِ نَبِّهِ * رواه مالك فى الموطأ
“Aku (Nabi) telah meninggalkan kepada kamu sekalian dua perkara. Kalian
tidak akan tersesat (pasti benarnya) selagi berpegang teguh pada
keduanya, yaitu Kitabillah (Al Quran) dan Sunah Nabi (Al Hadist)”.
Untuk menjaga kelestarian ilmu Hadist tersebut sebagai dasar agama Islam,
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
secara berkala dan bergantian mengadakan pengajian khataman hadist
besar (kutubu sittah) yang diadakan di beberapa pondok pesantren LDII di
Indonesia.
Dalam mengajarkan ilmu Quran dan Hadist LDII menggunakan metoda
penterjemahan kata demi kata yang ditulis langsung di bawah setiap kata
dalam kitab Al Quran dan Al Hadist. Keterangan /tafsir ayat demi ayat
dan hadist demi hadist dituliskan langsung pada halaman kosong di
samping ayat atau hadist yang bersangkutan.
Untuk mempermudah transfer ilmu dan pengamalannya, LDII juga mencetak
hadist himpunan berdasarkan topik / bab pengamalan tertentu, seperti;
- Kitabusholah (Kitab kumpulan hadist bab tata cara sholat)
- Kitabu Da'wat (Kitab kumpulan hadist tentang macam-macam doa Islam)
- Kitabushiam (Kitab kumpulan hadist bab puasa)
- Kitabu Jannah Wannar (Kitab kumpulan hadist tentang surga dan neraka).
- Kitabul Adab (Kitab kumpulan hadist tentang budi pekerti)
- Kitabu Manasikil Haji (Kitab kumpulan hadist tentang tatacara pelaksanaan ibadah haji). Dan lain-lain
Hingga saat ini tercatat LDII memiliki 15 macam hadist himpunan. Dengan
metoda seperti ini terbukti ilmu Quran Hadist dengan mudah dapat
diterima dan diamalkan oleh jamaah LDII yang terdiri dari berbagai
lapisan masyarakat.
Untuk menjaga kesahihan ilmunya para ulama, ustadz, mubaligh dan
mubalighot LDII juga menggunakan ilmu alat seperti ilmu nahwu, shorof,
badi’, ma’ani, bayan, mantek, balaghoh, usul fiqih, mustholahul-hadits,
dan sebagainya serta didukung dengan berbagai kitab tafsir dan sara
seperti Ibnu Kathir, Muatho’, Jalalain dll.
Setiap bulan LDII mencetak antara 400 hingga 500 orang mubaligh dan
mubalighot untuk ditugaskan mengajar Al Quran dan Al Hadist sekaligus
membimbing Jamaah LDII di berbagai kelompok pengajian tingkat Pengurus
Anak Cabang (PAC) yang ada hampir di setiap desa di Indonesia. Pengajian
Al Quran dan Al Hadist di tingkat PAC ini biasanya diadakan 2 – 3 kali
dalam seminggu.
MENGAJI AL-QURAN DAN AL-HADIST
Mengaji AL-Quran dan Al-Hadist
merupakan program pertama dan paling utama dalam LDII. Mengaji wajib
dilaksanakan oleh setiap elemen LDII, pria, wanita, tua, remaja atau
anak-anak, mulai jamaah biasa, pengurus organisasi bahkan yang sudah
berstatus ulama’, ustadz, ustadzah, mubaligh, dan mubalighot.
Manfaat mengaji Quran Hadist ini antara lain:
- Menjamin sahnya pengamalan ibadah yang dikerjakan, sebab suatu
amalan ibadah yang tidak didasari pengetahuan ilmu/ dalilnya tidak
diterima Allah.
- Menjaga kemurnian agama Islam, menghindari ro'yu, angan-angan,
pendapat atau liberalisasi dalam pemahaman dan pengamalan ajaran Islam.
- Menguasai ilmu Quran Hadist merupakan syarat mutlak hidupnya agama Islam dan tegaknya keimanan seorang Muslim.
- Dengan mengetahui dasar dalil dalam Quran & Hadist para jamaah
akan memahami hak dan kewajiban masing-masing sebagai orang Islam,
sehingga jamaah mudah dinasehati, diarahkan dan diajak untuk beribadah
dan beramal sholeh.
- Dengan menguasai ilmu Quran & Hadist masing-masing jamaah dalam
beribadah tidak semata terpaku pada figur ulama’, kyai atau pimpinannya.
- Mengaji Quran Hadist memang merupakan kewajiban pokok dalam Islam.
Al Quran surat Al Isro’ ayat 36
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً* ٣٦
“Dan janganlah kamu sekalian mengerjakan suatu amalan apapun yang belum engkau miliki ilmunya,…”
Al Quran surat Al Mujadalah ayat 11
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ* ١١
“Allah mengangkat orang-orang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu derajatnya,…”
Hadist riwayat Abu Syaikh dari Ibnu Abas
الْعِلْمُ حَيَاةُ الْإِسْلَامِ وَعِمَادُ الإْيْمَانِ...الحدث * رواه أبو الشيخ عن ابن عباس
"Ilmu adalah hidupnya Islam dan tegaknya keimanan"
Hadis Ibni Majah jus 1 halaman 81
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ ...الحدث* رواه ابن ماجه عن أنس بن مالك
… dari Anas bin malik menceritakan bahwa Rosulullah SAW bersabda, “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang muslim…”
Hadist riwayat Abu Dawud dari Abdulloh bin U’mar bin A’sh
العِلْمُ ثَلَاثَةٌ وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ فَضْلٌ ءاَيَةٌ مُحْكَمَةٌ أَوْ سُنَّةٌ قَائِمَةٌ أَوْ فَرِيْضَةٌ عَادِلَةٌ * رواه أبوداود عن عبدالله بن عمرو بن العاص
“Ilmu (yang wajib di cari) itu ada tiga, adapun selain dari tiga itu
merupakan lebihan (tidak wajib dicari); ayat yang muhkam (Al Quran)
Sunnah yang tegak (Al Hadist) atau ilmu faroid yang adil (ilmu
pembagian waris)”.
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) mengadakan berbagai forum tipe pengajian berdasarkan kelompok usia dan gender antara lain;
Pengajian kelompok tingkat PAC
Pengajian ini diadakan rutin 2 – 3 hari dalam seminggu di masjid-masjid,
mushalla-mushala atau surau-surau yang ada hampir di setiap desa di
Indonesia. Setiap kelompok PAC biasanya terdiri 50 sampai 100 orang
jamaah. Materi pengajian di tingkat kelompok ini yaitu Quran (bacaan,
terjemahan dan keterangan), hadist-hadist himpunan, dan nasehat agama.
Dalam forum ini pula jamaah LDII diajari hafalan-hafalan doa,
dalil-dalil Quran Hadist dan hafalan surat–surat pendek AL Quran. Dalam
forum pengajian kelompok tingkat PAC ini jamaah juga dikoreksi amalan
ibadahnya seperti praktek berwudu dan shalat.
Pengajian Cabe rawit
Pengembangan mental agama dan akhlakul karimah jamaah dimulai sejak usia
dini. Masa kanak-kanak merupakan pondasi utama dalam pembentukan
keimanan dan akhlak umat, sebab pada usia dini seorang anak mudah
dibentuk dan diarahkan. Pengajian Cabe rawit diadakan setiap hari di
setiap kelompok pengajian LDII dengan materi antara lain bacaan iqro’,
menulis pegon, hafalan doa-doa, dan surat-surat pendek Al Quran. Forum
pengajian Caberawit juga diselingi dengan rekreasi dan bermain.
Pengajian Muda-mudi
Muda-mudi atau usia remaja perlu mendapat perhatian khusus dalam
pembinaan mental agama. Pada usia ini pola pikir anak mulai berkembang
dan pengaruh negatif pergaulan dan lingkungan semakin kuat. Karena itu
pada masa ini perlu menjaga dan membentengi para remaja dengan kefahaman
agama yang memadai agar generasi muda LDII tidak terjerumus dalam
perbuatan maksiat, dosa-dosa dan pelanggaran agama yang dapat merugikan
masa depan mereka. Sebagai bentuk kesungguhan dalam membina generasi
muda, LDII telah membentuk Tim Penggerak Pembina Generus (TPPG) yang
terdiri dari pakar pendidikan dan ahli psikologi. Pembinaan generasi
muda dalam LDII setidaknya memiliki 3 sasaran yaitu:
- Menjadikan generasi muda yang sholeh, alim (banyak ilmunya) dan fakih dalam beribadah.
- Menjadikan generasi muda yang berakhlakul karimah (berbudi pekerti
luhur), berwatak jujur, amanah, sopan dan hormat kepada orang tua dan
orang lain
- Menjadikan generasi muda yang tertib, disiplin, trampil dalam bekerja dan bisa hidup mandiri
Pengajian Wanita/ibu-ibu
Para wanita, ibu-ibu dan remaja putri perlu diberi wadah khusus dalam
pembinaan keimanan dan peningkatan kepahaman agama, mengingat kebanyakan
penghuni neraka adalah kaum ibu/wanita. Sabda Rasulullah SAW:
أُرِيْتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ...الحدث* رواه البخاري في كتب الإيمان
"Diperlihatkan padaku Neraka, maka ketika itu kebanyakan penghuninya adalah wanita."
Hadist riwayat Bukhori dalam Kitabu al-Imaan
Selain itu banyak persoalan khusus dalam agama Islam menyangkut peran
wanita dan para ibu. Haid, kehamilan, nifas, bersuci (menjaga najis),
mendidik dan membina anak, melayani dan mengelola keluarga merupakan
persoalan khusus wanita dan ibu-ibu. Disamping memberikan kerampilan
beribadah forum pengajian Wanita / ibu-ibu LDII juga memberikan
pengetahuan dan ketrampilan praktis tentang keputrian yang berguna untuk
bekal hidup sehari-hari dan menunjang penghasilan keluarga.
Pengajian Umum
Pengajian umum merupakan forum gabungan antara beberapa jamaah PAC dan
PC LDII. Pengajian ini juga merupakan wadah silaturahim antar jamaah
LDII untuk membina kerukunan dan kekompakan antar jamaah.
Semua pengajian LDII bersifat terbuka untuk umum, siapapun boleh datang
mengikuti setiap pengajian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
ASET DAN BIAYA
Aset dalam LDII biasanya berasal dari shodakoh jariyah perorangan
jamaah. Sedangkan bangunan fisik berupa masjid, mushalla, aula dan
fasilitas ibadah lainnya dibangun atas biaya donasi dari beberapa
aghniya’ (orang kaya) setempat dibantu oleh seluruh jamaah secara
sukarela sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Jamaah LDII juga mengeluarkan shodakoh bulanan secara sukarela untuk
kebutuhan tertentu seperti; biaya operasional mubaligh dan mubalighot,
bantuan duafa’, perawatan kendaraan, pembayaran listrik dan lain-lain.
Semua pengeluaran biaya tersebut merupakan
pembelaan fii sabililah yang dijamin oleh dalil Quran dan Hadist.
Firman Allah dalam Al Quran surat Ashof ayat 10-13
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ
تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ* ١٠ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَرَسُولِهِ
وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ذَلِكُمْ
خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ* ١١ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ
طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ* ١٢ وَأُخْرَى
تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِّنَ اللهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ
الْمُؤْمِنِينَ* ١٣
Wahai orang-orang beriman maukah kamu sekalian Aku tunjukkan dagangan
yang bisa menyelamatkan engkau dari siksa (neraka) yang pedih.(10)
Berimanlah engkau dengan Allah dan Utusan Allah dan belalah agama Allah
dengan harta dan dirimu, demikian itu
baik bagimu bila engkau mengetahui.(11) Aku ampuni dosa-dosa engkau dan
akan Aku masukkan engkau ke Surga yang kekal abadi, demikian itu
pembalasan yang besar. (12) Dan tambahan (dariku) yang engkau senang
yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat. (13)
Al Quran surat At Taubah ayat 38 - 41
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمْ انفِرُوا
فِي سَبِيلِ اللهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ
الدُّنْيَا مِنْ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي
الآخِرَةِإِلا قَلِيلٌ* ٣٨
Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada
kamu: "Berangkatlah (untuk membela) pada jalan Allah" kamu merasa berat
dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu lebih senang dengan kehidupan
dunia dari pada kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia
ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.
إِلاَّ تَنفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَاباً أَلِيماً وَيَسْتَبْدِلْ قَوْماً
غَيْرَكُمْ وَلا تَضُرُّوهُ شَيْئاً وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ*
٣٩
Jika kamu tidak berangkat (untuk membela agama Allah), niscaya Allah
menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan (Allah) akan mengganti (kamu)
dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudaratan
kepada-Nya sedikit pun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
إِلاَّ تَنصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ
كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ
لِصَاحِبِهِ لا تَحْزَنْ إِنَّ اللهَ مَعَنَا فَأَنزَلَ اللهُ سَكِينَتَهُ
عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ
الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللهُ
عَزِيزٌ حَكِيمٌ* ٤٠
Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah
menolongnya {1} (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah)
mengusirnya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika
keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya:
"Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka
Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan
tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan
orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang
tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
{1}Maksudnya: orang-orang kafir telah bersepakat hendak membunuh Nabi
Muhammad saw. maka Allah swt. memberitahukan maksud jahat orang-orang
kafir itu kepada Nabi Muhammad saw. Karena itu maka beliau ke luar
dengan ditemani oleh Abu Bakar dari Mekah dan dalam perjalanannya ke
Madinah beliau bersembunyi di suatu gua di bukit Tsuur
انفِرُوا خِفَافاً وَثِقَالاً وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ
فِي سَبِيلِ اللهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ* ٤١
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan atau pun keadaan berat, dan berjuanglah dengan harta dan dirimu (tenaga & pikiranmu) di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Al Quran surat At Taubah ayat 111
إِنَّ اللهَ اشْتَرَى مِنْ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ
بِأَنَّ لَهُمْ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَيَقْتُلُونَ
وَيُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ
وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنْ اللهِ فَاسْتَبْشِرُوا
بِبَيْعِكُمْ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ* ١١١
Sesungguhnya Allah telah menukar dari orang-orang mukmin, diri dan harta
mereka dengan Surga untuk mereka. Mereka berjuang / membela pada jalan
Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji
yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah
yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah
kemenangan yang besar.
Al Quran surat Al Hujurat ayat 15
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ
لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Sesungguhnya orang yang beriman adalah orang-orang yang iman kepada
Allah dan UtusanNya (Allah) kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka
membela dengan harta dan diri mereka dalam jalan (agama) Allah, demikian itu mereka orang yang beruntung.
Al Quran surat Al Munafikun ayat 10
وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ
الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ
فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ
Dan infakkanlah sebagian dari yang Allah rizkikan kepadamu sebelum
datang pada salah seorang kalian kematian, maka mereka berkata
(menyesal) Ya Tuhanku seandainya mengakhirkan engkau padaku pada ajal
yang dekat maka aku akan shodakoh dan aku akan menjadi orang yang
sholeh.